[Berita Pensiunan] Sukses Jalani Usaha Dagang Sembako Setelah Pensiun
31 Jul 2019
Menghabiskan 32 tahun di PT Gaya Motor membuat Bapak Rochmat memulai usahanya sendiri pada saat pensiun di Feb 2016. Dengan berbekal uang pensiun dari Perusahaan, ybs mulai menyewa kios di Pasar koja Baru pada April 2016. Kios tersebut digunakan untuk berjualan pakaian. 4 Bulan berselang ternyata toko pakaiannya dirasa hanya laku pada saat menjelang lebaran saja. Setelah lebaran berakhir tokonya sepi pembeli dan membuat Pak Rochmat mengalihkan kredit tokonya ke rekannya yang berminat. Sehingga usaha dagang pakainnya hanya bertahan 4 bulan saja.
Usaha sebelumnya yang gagal tidak membuat Bapak Rochmat jera untuk memulai usaha baru. Beliau mencari peluang untuk membuka toko sembako. Ybs berfikiran bahwa toko sembako tidak pernah akan surut pembeli karena barang yang dijual adalah kebutuhan sehari hari. Akhirnya Pak Rochmat mencari cari informasi ruko yang dijual dengan harga murah dan lokasi yang strategis. Pencarainnya menimbulkan hasil, ybs menerima penawaran dari temannya sendiri ruko yang berlokasi di pasar kaget (Pasar yang hanya beroperasi di jam singkat) dengan harga yang murah karena teman ybs sedang butuh dana mendadak. Ybs menganggap ini sebagai rezekinya mendapat ruko dengan harga yang diinginkan.
Bermodal 40 juta untuk memenuhi display toko, hingga saat ini usahanya sudah berjalan hingga tahun ke tiga. Pada awalnya ybs menemui beberapa kendala, seperti banyaknya penipuan dan beberapa pembeli yang berhutang. Namun semua kendala itu dapat diatasi dan usahanya lancar hingga saat ini. Bahkan labanya perhari bisa Rp 350.000 dan toko ybs juga dipercaya sebagai MITRA BNI. Usanya ini sangat cukup untuk membuat dapurnya mengebul dan membiayai anak terakhir yang masih di bangku universitas.
Kembali ke Berita Umum